- Home
- No Label
- Herd Immunity akan kah diambil ?
Herd Immunity akan kah diambil ?
Ki Tanggul Bengawan Solo
Menurut Dahlan Iskan sebagaimana tulisannya 25 Maret 2020, cara penanganan Corona atau dikenal dengan Covid-19 adalah Social Distancing, Lockdown dan Herd Immunity. Masih menurut Dahlan Iskan, Thrump penganut paham Anti Lockdown dan Anti Social Destancing. Thrump berideologi pasar bebas sebagai derifat dari ideologi kapitalis liberalis. Sangat tampak dalam kebijakan yang diambil. Termasuk dalam kasus penanganan Corona. Thrump cenderung memilih cara Herd Immunity. Sedang Rapid Test Massal hanya mekanisme seleksi bukan solusi.
Per 25 Maret 2020 terdapat 790 kasus Covid-19 dan 58 meninggal di Indonesia. Berarti prosentase kematian dibanding kasusnya sebesar 7,3 persen. Prosentase ini hampir setara dengan Italia sebagai negara terburuk penanganan Corona. Di tengah isu tentang komposisi penduduk Italia yang dominan dari kalangan tua yang tidak produktif. Apakah Italia dan Amerika memiliki pandangan yang sama tentang over population sebagai problem dunia. Apakah Penguasa Indonesia juga memiliki pandangan yang mirip ?
Di tengah berjibakunya War On Corona, masih getol pemerintah melalui LBP bicarakan masalah IKN. Masih fokus menggelontorkan ratusan triliun untuk menyelamatkan rupiah yang masih tetap lemah. Setelah banyak elit penguasa meremehkan keberadaan pandemik Corona pada awalnya. Belakangan muncul wacana pilihan Herd Immunity sebagai alternatifnya.
Thrump akan mencoba solusi Herd Immunity ini dalam momentum Paskah. Hingga tergambar sejauh mana efektifitas solusi ini menghadapi pandemik. Seraya mempraktekkan mekanisme pasar bebas sebagai seleksi alam. Yang tidak produktif harap tersingkir dalam pembangunan. Agama dianggap sebagai penghambat. Apakah cara Thrump yang dijadikan referensi kebijakan elit penguasa di Indonesia ?
Kita lihat nanti pasca Paskah untuk Puasa dan Lebaran. Apakah Social Destancing akan migrasi ke Herd Immunity. Jika melihat patron kebijakan Indonesia masih berkiblat pada Amerika. Sekalipun main mata dengan China. Melihat realitas kerjasama investasi masih dominan dengan negara negara proxy Amerika. Taiwan, Hongkong dan Singapura. Hanya kerjasama perdagangan yang dominan dengan China. Allahu 'alam bis showab. []
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar